Rahmat Dibalik Cobaan (Ridho Menerima Ketetapan Illahi)
Firman Allah SWT, pada Al-Baqarah:156-157 :Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan : Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun (arti:sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka ialah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Al-Baqarah : 156-157)

Tujuan musibah atau cobaan yang diturunkan Allah kepada hamba-Nya adalah :

1. Untuk membersihkan dan memilih, mana orang mukmin yang sejati dan mana yang munafik.
2. Untuk mengangkat derajat serta menghapuskan dosa.
3. Untuk melihat sejauh mana kesabaran dan ketaatan seorang hamba.
4. Untuk membentuk dan mendidik manusia, sehingga menjadi umat dgn keimanan yang tinggi.
5. Sebagai latihan supaya manusia terbiasa menerima berbagai ujian, dengan demikian akan bertambah kesabaran, kuat cita-cita dan tetap pendiriannya.

Bagi orang yang terkena musibah, hendaklah ia kembali kepada kalimah yang penuh dengan arti kebaikan dan keberkahan, sebab firman Allah SWT : “Inna Lillahi” mengandung arti ketauhidan serta pengakuan akan kehambaan, sedangkan firman-Nya : “Wa inna ilaihi raji’un” adalah sebagai pengakuan, bahwa Allah-lah yang menjadikan kita binasa dan Dia pula yang akan membangkitkan kita kembali.

Obat Bagi Orang yang Terkena Musibah

Firman Allah SWT, yang artinya :“Berilah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang ketika ditimpa musibah, mereka berkata :”Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada-Nya kita kembali” (Al-Baqarah : 155-156).

Ayat diatas mengandung dua perkara yang sangat besar :

Pertama, orang yang ditimpa musibah akan menyadari dengan sebenar-benarnya bahwa dirinya, keluarganya, hartanya, anaknya adalah milik Allah SWT.

Kedua, sesungguhnya asal diri seorang hamba dan kembalinya adalah kepada Allah SWT semata.

Beberapa cara untuk menyembuhkan perasaan susah ketika ditimpa musibah adalah:
1. Hendaklah selalu memperhatikan Al-Quran dan Sunnah, yaitu memperhatikan apa yang terkandung dalam firman Allah SWT dan Sunnah Rasul-Nya, dimana Allah SWT akan memberikan pahala yang sangat besar terhadap orang yang sabar dan rela menerima cobaannya. Disamping itu, orang yang terkena musibah sebaiknya memandang/ mengingat orang lain yang senasib dengannya dan juga orang lain yang mengalami cobaan yang lebih berat.
2. Selalu melihat dengan mata hati, bahwa sesungguhnya kepahitan yang dialami di dunia ini adalah kemanisan di alam akhirat dan kemanisan di dunia adalah kepahitan di akhirat.
3. Selalu memohon kepada Allah SWT dan bertawakal kepada-Nya. Bagi orang yang terkena musibah, hendaklah ia memohon pertolongan dari Allah SWT dan bertawakal kepada-Nya, serta melihat keagungan-Nya, termasuk juga memohon pertolongan dalam menghadapi musibah dengan penuh kesabaran dan senantiasa mengerjakan sholat.
4. Selalu mengingati musibah lama dan mengulangi ucapan Inna Lillahi Wa inna ilaihi raji’un
5. Hendaklah selalu membedakan dua macam kenikmatan, yaitu kenikmatan di dunia yang fana dan kenikmatan di akhirat yang kekal abadi.
6. Hendaklah selalu menguatkan keyakinan diri dengan menyadari bahwa semua musibah adalah kehendak Allah dengan tujuan untuk menguji ketabahan serta keikhlasan hati seseorang saat menerima musibah
7. Hendaklah menyadari bahwa dunia adalah tempat cobaan.
8. Memohon kepada Allah SWT dari godaan syaitan.
Bagi orang yang dalam keadaan sakit atau kesusahan lainnya, syetan akan selalu berusaha mengganggu dan membisikkan dengan berbagai macam godaan. Tujuan syetan berbuat demikian agar seseorang merasa marah kepada Allah SWT dan enggan utk bertemu denga-Nya.bahkan sangat diinginkan oleh syetan, agar keluar ucapan atau ungkapan dari mulut seseorang, kata-kata kemarahan serta kata-kata ketidakrelaan lainnya. Jika ini berhasil, syetan akan sangat bergembira karena telah berhasil menggoda dan menyesatkan orang tersebut.
9. Menyadari hikmah musibah, dimana jika di dunia tidak ada musibah atau cobaan yang diberikan Allah, pastilah manusia akan dihinggapi penyakit sombong, berkuasa bahkan keras hati.
10. Senantiasa mengobati diri dengan ajaran agama. Dalam menghadapi musibah, siapkan diri dengan pengetahuan keagamaan yang baik. Dengan pengetahuan agama yang baik dan dengan keimanan yang tinggi. Pada waktu ditimpa musibah walau bagaimanapun besarnya, ia tidak akan melakukan hal yang tidak terpuji dan mengembalikan semuanya kepada Allah SWT.
11. Selalu berzikir kepada Allah SWT
Bagi orang yang terkena musibah, baik musibah tersebut menimpa dirinya, anaknya atau keluarganya, hendaklah ia memperbanyak berzikir kepada Allah SWT buka dengan mengeluh dan sikap negatif lainnya.
12. Menyadari bahwa keluh kesah akan menambah musibah.
Bagi orang yang ditimpa musibah hendaklah menyadari bahwa jika ia berkeluh kesah, akan membuat musuh-musuhnya merasa gembira, juga syetan akan menggodanya utk makin berkeluh kesah serta Allah SWT akan murka kepadanya bahkan pahalanya akan terhapus.
13. Menyadari bahwa Allah SWT tidak mengecewakan hamba-Nya.
Bagi orang yang ditimpa musibah hendaklah menyadari bahwa apabila ia sabar serta penuh keimanan kepada Allah SWT dan mengharapkan gantinya kepada Allah SWT terhadap sesuatu yang hilang darinya, niscaya Allah tidak akan mengecewakan harapannya itu.
14. Mencontoh orang yang tabah pada waktu menerima musibah.
Orang-orang yang kuat keimanannya akan meyakini betapa besarnya pahala bagi orang yang tabah dalam menerima cobaan dari Allah SWT. Dan Allah SWT akan sangat menyayangi hamba-Nya yang tabah menerima musibah
Kembalikan dan pasrahkan semuanya kepada Allah SWT….Insya Allah kita menjadi orang yang selalu di jalan-Nya…….untuk menggapai surga-Nya.